Ruh, Makhluk Atau Bukan Makhluk?
Yurifa Iqbal
Pembahasan mengenai ruh manusia apakah makhluk atau bukan makhluk dapat kita jumpai dalam beberapa kitab aqidah madzhab Atsariyah. Setidaknya ada 4 kitab aqidah madzhab Atsariyah yang bisa dirujuk.
Di dalam kitab
العين والأثر في عقائد أهل الأثر
halaman 43 disampaikan :
فائدة : الأرواح مخلوقة لله، ويكفر القائل بقدمها
Faedah : ruh-ruh adalah makhluk ciptaan Allah, siapa saja yang mengatakan ruh itu qidam (ada sejak dulu kala tanpa awal) dihukumi kafir.
Kemudian dalam kitab
مختصر المعتمد في أصول الدين
pada juz 2 halaman 426 disampaikan :
والروح مخلوقة خلافا لمن قال ليست مخلوقة وهم طائفة من الصوفية
Ruh adalah makhluk, ini berbeda dengan pandangan sekelompok shufi yang menyatakan bahwa ruh bukan makhluk.
Jelas sekali dari dua kutipan diatas bahwa ruh adalah makhluk ciptaan Allah!
Kemudian penjelasan semisal ini juga dapat dijumpai di dalam kitab
لوامع الأنوار البهية وسواطع الأسرار الأثرية لشرح الدرة المضية في عقد الفرقة المرضية
juz 2 halaman 35 :
وقال شيخ الإسلام ابن تيمية روح الله روحه: روح الآدمي مخلوقة مبتدعة باتفاق الأمة وأئمتها وسائر أهل السنة، وقد حكى إجماع العلماء على أنها مخلوقة غير واحد من أئمة المسلمين مثل محمد بن نصر المروزي الإمام المشهور الذي هو من أعلم أهل زمانه بالإجماع والاختلاف وكذلك أبو محمد بن قتيبة
Syaikhul Islam Ibn Taimiyah - semoga Allah senantiasa memberikan kebaikan pada ruhnya - mengatakan : ruh manusia adalah makhluk yang diciptakan berdasarkan kesepakatan umat Islam, para Imam umat Islam, serta segenap Ahlus Sunnah. Sesungguhnya bukan hanya satu Imam akan tetapi banyak para Imam kaum muslimin yang telah menghikayatkan adanya ijmak ulama (kesepakatan, konsensus, tidak ada perbedaan pendapat) bahwa ruh adalah makhluk ciptaan Allah, diantara Imam tersebut adalah Imam Muhammad bin Nashr Al Marwazi yakni seorang Imam terkenal yang paling berilmu di zamannya dengan mengilmui perkara yang disepakati serta perkara yang diperselisihkan. Kemudian diantara ulama yang menghikayatkan adanya ijmak bahwa ruh merupakan makhluk adalah Imam Abu Muhammad bin Qutaibah.
Dalam kitab
الحموية لابن تيمية
juga terdapat nukilan sebagai berikut :
ونعتقد أن الأرواح كلها مخلوقة، فمن قال: إنها غير مخلوقة فقد ضاهى قول النصارى النسطورية في المسيح؛ وذلك كفر بالله العظيم
Dan kami meyakini bahwa ruh semuanya adalah makhluk, sehingga siapa saja yang berpandangan ruh bukan makhluk maka sungguh dia telah menyerupai pandangan umat Nashara berkaitan dengan Nabi Isa dimana hal tersebut merupakan suatu kekufuran terhadap Allah Yang Maha Agung.
Itulah informasi yang bisa didapatkan dari 4 kitab aqidah madzhab Atsariyah terkait ruh adalah makhluk ciptaan Allah!
Adapun informasi adanya ijmak kesepakatan konsensus Ahlus Sunnah terkait ruh adalah makhluk dapat kita jumpai dalam kitab
الفرق بين الفرق وبيان الفرقة الناجية
halaman 325 :
وأجمع أهل السنة على أن حياة الإله سبحانه بلا روح ولا اغتذاء وأن الأرواح كلها مخلوقة
Ahlus Sunnah telah berijmak, bersepakat bahwa kehidupan Allah - Subhanahu yang berhak disembah - itu tanpa ruh dan tanpa perlu mengkonsumsi makanan serta minuman. Ahlus Sunnah juga berijmak, bersepakat bahwa ruh semuanya adalah makhluk ciptaan Allah.
Demikian pembahasan ringkas terkait hal ini. Semoga bermanfaat.
والله تعالى أعلم بالصواب