Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jamak Shalat Jumat Dengan Shalat Ashar, Bolehkah?

 


Yurifa Iqbal Berdasarkan pandangan fiqih madzhab Imam Asy Syafi'i, menjamak taqdim shalat Jumat dengan shalat Ashar diperbolehkan. Hal ini disamakan dengan kebolehan jamak taqdim antara shalat Zhuhur dengan shalat Ashar, karena waktu shalat Jumat adalah sebagaimana waktu shalat Zhuhur. Adapun jika jamak ta'khir dimana shalat Jumat dikerjakan dengan shalat Ashar di waktu Ashar maka tidak diperbolehkan. Pembahasan ringkas terkait hal ini dapat kita jumpai dalam beberapa kitab fiqih madzhab Imam Asy Syafi'i. Berikut diantaranya. Dalam kitab مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج juz 1 halaman 529 disampaikan : (يجوز الجمع بين الظهر والعصر تقديما)

في وقت الأولى (وتأخيرا) في وقت الثانية Diperbolehkan menjamak shalat Zhuhur dengan shalat Ashar secara taqdim yaitu dikerjakan di waktu shalat Zhuhur serta diperbolehkan pula menjamak shalat Zhuhur dengan shalat Ashar secara ta'khir yaitu dikerjakan pada waktu shalat Ashar. والجمعة كالظهر في جمع التقديم كما نقله الزركشي واعتمده كجمعهما بالمطر بل أولى، ويمتنع تأخيرا لأن الجمعة لا يتأتى تأخيرها عن وقتها Sedangkan shalat Jumat sama hukumnya dengan shalat Zhuhur, yakni boleh menjamak shalat Jumat dengan shalat Ashar secara taqdim yaitu dikerjakan pada waktu shalat Jumat. Kebolehan jamak taqdim shalat Jumat dengan shalat Ashar ini dinukil oleh Imam Az Zarkasyi serta dianggap pendapat yang mu'tamad (resmi) dalam madzhab, sebagaimana menjamak kedua shalat tersebut karena hujan bahkan lebih utama lagi. Namun tidak diperbolehkan menjamak shalat Jumat dengan shalat Ashar secara ta'khir dikerjakan pada waktu shalat Ashar, karena shalat Jumat tidak boleh dilakukan diluar waktunya. Kemudian dalam kitab بشرى الكريم بشرح مسائل التعليم halaman 379 yang juga merupakan kitab fiqih madzhab Imam Asy Syafi'i disampaikan : ويجوز جمع العصر إلى الجمعة بعذر المطر كالسفر؛ ذلك لما صح: أنه ﷺ جمع بالمدينة الظهر والعصر، والمغرب والعشاء من غير خوف ولا سفر Diperbolehkan menjamak shalat Ashar ke shalat Jumat karena adanya udzur hujan sebagaimana udzur safar bepergian. Hal ini sebagaimana yang telah valid bahwa Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم menjamak shalat Zhuhur dan shalat Ashar di Madinah, juga menjamak shalat Maghrib dan shalat Isya, bukan karena rasa takut bukan juga karena safar bepergian. قال الشافعي كمالك رضي الله عنهما : أرى ذلك بعذر المطر، ويؤيده جمع ابن عباس، وابن عمر رضي الله عنهم به Imam Asy Syafi'i sebagaimana pendapat Imam Malik - semoga Allah senantiasa meridhoi mereka berdua - pernah menyampaikan : menurut saya kebolehan jamak tersebut dikarenakan ada udzur hujan. Hal ini pun diperkuat dengan jamak yang dilakukan Ibn Abbas dan Ibn Umar رضي الله عنهم. وإنما يباح الجمع به في العصرين والعشاءين (لمن) وجدت فيه الشروط السابقة في جمع التقديم Kebolehan menjamak shalat Zhuhur dan shalat Ashar serta shalat Maghrib dan shalat Isya hanyalah bagi yang memenuhi syarat-syarat yang telah dijelaskan sebelumnya pada bahasan jamak taqdim. نعم؛ الشرط هنا: وجود المطر عند الإحرام بالأولى، والتحلل منها، ودوامه إلى الإحرام بالثانية Memang benar, syarat jamak ketika hujan disini adalah adanya hujan ketika takbiratul ihram shalat yang pertama dilakukan, salam dari shalat yang pertama, serta hujan terus berlanjut ketika takbiratul ihram shalat yang kedua. ولا يضر انقطاعه فيما عدا ذلك Dan tidak membuat status shalat jamak ini bermasalah ketika hujan berhenti selain dari yang telah disebutkan diatas. Demikian pembahasan ringkas terkait hal ini. Semoga bermanfaat. والله تعالى أعلم بالصواب