Fardhu Sama Dengan Wajib, Bisa Sama & Bisa Beda, Benarkah?
Bagaimana bisa istilah fardhu & wajib itu sinonim sekaligus juga berbeda? Jawabannya tergantung perspektif ulama mujtahidnya!
Di dalam kitab
مذكرة أصول الفقه على روضة الناظر
halaman 12 - 13 Maktabah Ulum Wal Hikam dinyatakan :
والفرض هو الواجب على إحدى الروايتين
Istilah fardhu sinonim alias sama dengan wajib berdasarkan salah satu dari dua riwayat Imam Ahmad bin Hanbal.
فحاصل كلامه أن الفرض هو الواجب على إحدى الروايتين، وهو قول الشافعي ومالك
Kesimpulannya adalah istilah fardhu sinonim dengan wajib berdasarkan salah satu dari dua riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, ini juga merupakan pendapat Imam Asy Syafi'i dan Imam Malik.
Dalam catatan kaki dari kitab ini juga disampaikan :
و كذلك أحمد في المشهور
Demikian pula ini merupakan pendapat yang masyhur dari Imam Ahmad bin Hanbal (yaitu fardhu sinonim dengan wajib).
وعلى الرواية الأخرى فالفرض آكد من الواجب، فالفرض ما ثبت بدليل قطعي كالصلاة، والواجب ما ثبت بدليل ظني كالعمرة عند من أوجبها، وهو قول أبي حنيفة
Adapun satu riwayat lainnya dari Imam Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa istilah fardhu lebih kuat dari istilah wajib, adapun fardhu adalah apa-apa yang ditetapkan dengan dalil qathi (Al Qur'an & Hadits Mutawatir) seperti shalat sedangkan wajib adalah apa-apa yang ditetapkan dengan dalil zhani seperti umrah bagi ulama yang mewajibkannya, dan pendapat fardhu lebih kuat dari wajib juga merupakan pendapat Imam Abu Hanifah.
وقيل: الفرض ما لا يسامح بتركه عمدا ولا سهوا كأركان الصلاة، والواجب ما يسامح فيه إن وقع من غير عمد كالصلاة بالنجاسة عند من يقول بالمسامحة في ذلك و هو رواية عن أحمد
Dikatakan (قيل) juga istilah fardhu adalah apa-apa yang jika ditinggalkan secara sengaja & tidak dalam keadaan lupa maka tidak ditolerir seperti rukun-rukun shalat, sedangkan wajib adalah apa-apa yang ketika dikerjakan namun tidak disengaja maka masih bisa ditolerir seperti shalat dengan membawa najis berdasarkan pendapat ulama yang mentolerirnya dimana pendapat sahnya shalat seperti itu adalah satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal.
Kesimpulannya adalah istilah fardhu sinonim dengan wajib berdasarkan pendapat Imam Asy Syafi'i, Imam Malik, dan satu riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal.
Adapun satu riwayat lagi dari Imam Ahmad bin Hanbal & pendapat Imam Abu Hanifah menyatakan fardhu berbeda dengan wajib karena fardhu lebih kuat & lebih tinggi levelnya dari wajib.
الله أعلم بالصواب