Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesempurnaan Bagi Seorang Hamba



Yurifa Iqbal


Diantara materi seputar tauhid yang mesti kita umat Islam pahami dengan benar adalah tauhid uluhiyah.

Diantara definisi tauhid uluhiyah sebagaimana yang tertulis dalam kitab

المنتقى من المسلك الرشيد إلى شرح كتاب التوحيد

halaman 9 adalah :

إفراد الله تعالى بالعبادة و نفيها عن كل ما سواه

Mengesakan Allah dalam ibadah & meniadakan ibadah dari selain Allah. 

Tauhid uluhiyah ini memiliki beberapa istilah diantaranya adalah tauhid ibadah atau ubudiyah. Mengapa dinamakan tauhid ibadah atau ubudiyah? Masih dalam kitab

المنتقى من المسلك الرشيد إلى شرح كتاب التوحيد

halaman 10 disampaikan :

توحيد العبادة أو العبودية، لأنه في الحقيقة متعلق بصرف العبادة لله تعالى

Karena tauhid ibadah atau ubudiyah ini pada hakikatnya berkaitan dengan mempersembahkan ibadah hanyalah untuk Allah semata.

Selain tauhid ibadah atau ubudiyah, nama lain dari tauhid uluhiyah ini adalah tauhid amali.

التوحيد العملي و ذلك لأن فيه جانبا عمليا أكثر مما عداه من أنواع التوحيد الأخرى، وذكر بعضهم أنه إنما سمي بذلك لأنه مبني على إخلاص العمل لله وحده

Dinamakan tauhid amali karena dalam tauhid uluhiyah ini aspek amal lebih banyak dari jenis tauhid yang lain, dan sebagian ulama menyampaikan bahwasanya tauhid uluhiyah disebut dengan tauhid amali karena tauhid ini dibangun berdasarkan prinsip IKHLAS MEMURNIKAN AMAL HANYALAH UNTUK ALLAH SEMATA.

Dan perlu diketahui bahwa tidak ada kesempurnaan bagi seorang hamba kecuali dengan sungguh-sungguh beribadah kepada Allah!

Masih dalam kitab 

المنتقى من المسلك الرشيد إلى شرح كتاب التوحيد

halaman 10 disampaikan :

أنه لا كمال للمخلوق إلا بالعبودية لله تعالى، وكلما كان المخلوق أكمل عبادة لله تعالى كان أكمل في حاله ومقامه وحياته، يقول ابن تيمية: كمال المخلوق في تحقيق عبوديته لله، وكلما ازداد العبد تحقيقا للعبودية ازداد كماله وعلت درجته

Tidak ada kesempurnaan bagi makhluk kecuali dengan beribadah kepada Allah, jika makhluk semakin sempurna beribadah kepada Allah maka akan semakin sempurna keadaannya, kedudukannya, dan kehidupannya, Syaikhul Islam Ibn Taimiyah mengatakan : kesempurnaan makhluk itu manakala betul-betul beribadah kepada Allah, jika seorang hamba itu semakin berkualitas dalam beribadah kepada Allah, maka semakin sempurna dan makin tinggi derajatnya/kedudukannya.

Maka wajib kita sadari bahwa seorang hamba semakin tinggi derajatnya/kedudukannya manakala semakin merendah & tunduk kepada Allah!

Hal lain yang perlu diperhatikan terkait dengan ibadah kepada Allah ini adalah bertingkat-tingkat nya level ibadah.

Masih dalam kitab yang sama pada halaman 11 disampaikan :

أن العبودية لله تعالى درجات متفاوتة، فالناس في عبادتهم لله تعالى ليسوا على درجة واحدة، وإنما هم على درجات متفاوتة، فينبغي للمسلم ألا يكل ولا يمل من طلب الدرجات العليا من العبودية 

Beribadah kepada Allah itu bertingkat-tingkat, manusia dalam beribadah kepada Allah tidak dalam level yang sama, namun manusia berada dalam level yang beragam, oleh sebab itu sudah sepatutnya bagi seorang Muslim tidak jemu & tidak bosan untuk meraih derajat yang paling tinggi dalam penghambaan kepada Allah.

ويجب على المسلم أن يدرك أن فضله على الناس إنما يكون بحسب ما بلغ إليه من درجات العبادة

DAN WAJIB ATAS SETIAP MUSLIM UNTUK MEMAHAMI & MENYADARI BAHWA KEUTAMAAN ATAS ORANG LAIN HANYALAH BERBANDING LURUS DENGAN DERAJAT IBADAH YANG TELAH DICAPAI.

Ya, karena derajat/kedudukan ibadah dan penghambaan kepada Allah sajalah yang membuat seorang Muslim unggul serta lebih utama dari yang lain! Bukan derajat ilmu yang dia capai! Bukan derajat baca kitab Arab gundul yang dia capai! Bukan derajat kesulitan ilmu yang dia capai! Bukan berapa banyak kitab yang telah dia khatamkan! Bukan lamanya dia di dunia pengajian & dakwah! Bukan itu!

Namun keunggulan & keutamaan seorang Muslim atas muslim yang lain berbanding lurus dengan derajat ibadahnya kepada Allah!

ما شاء الله

Sekali lagi, derajat ibadah sajalah yang menentukan keutamaan seorang Muslim, berapa derajat ibadah kita kepada Allah, bagaimana rasa takut kita kepada Allah, berharap kita kepada Allah, tawakal kita kepada Allah.

Inilah hal mendasar dalam pembahasan tauhid uluhiyah.

Semoga Allah mudahkan kita betul-betul beribadah dan menghamba hanya kepada Allah. 

الله تعالى أعلم بالصواب