Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suami Berkata Kepada Istrinya : 'Saya Tidak Memerlukan Dirimu', Talaq Suami Jatuh & Tidak Jatuh, Benarkah?

 




Yurifa Iqbal

Cekcok dan gesekan yang terjadi diantara sepasang suami istri merupakan hal yang lumrah dalam pernikahan. Suami kesal dengan kelakuan istrinya, pun demikian istri kesal dengan tingkah laku suaminya.

Yang perlu diperhatikan wabil khusus untuk suami adalah memahami berbagai lafazh dan redaksi kata yang bisa menyebabkan jatuhnya talaq alias perceraian.

Diantara lafazh dan redaksi ucapan suami kepada istrinya yang dijelaskan oleh ulama fiqih adalah 
و لا حاجة لي فيك
Saya Tidak Memerlukan Dirimu!

Ketika redaksi itu diucapkan suami kepada istrinya, apakah jatuh talaq? Jawabannya adalah jatuh dan tidak jatuh! Bagaimana penjelasannya?

Dalam kitab 
فتح الإله المالك على عمدة السالك و عدة الناسك
halaman 626 - 627 disampaikan :

و الألفاظ التي يقع بها الطلاق [قسمان] : صريح و كناية و هو ما يحتمل معنيين فصاعدا

Lafazh dan redaksi yang bisa menyebabkan jatuhnya talaq ada 2 macam : lafazh yang sharih alias jelas & terus terang, dan lafazh kinayah yaitu lafazh yang mengandung 2 makna atau lebih.

فالصريح : يقع به سواء نوى به الطلاق أم لا

Maka lafazh sharih menyebabkan jatuh talaq baik suami niat menceraikan istrinya atau tidak niat menceraikan istrinya.

ولا يقع بالكناية إلا أن ينوي به الطلاق لأن ألفاظه تحتمل الطلاق و غيره فلذلك لا بد من نية تحدد ما أراد

Adapun lafazh talaq kinayah tidak menyebabkan jatuhnya talaq KECUALI JIKA SUAMI MENIATKAN LAFAZH KINAYAH SEBAGAI TALAQ, karena lafazh kinayah ini mengandung makna talaq dan juga makna lain selain talaq, sehingga harus disertai niat dimana niat ini yang akan memastikan apa yang dikehendaki oleh suami.

Secara ringkas perbedaan lafazh talaq sharih dan talaq kinayah adalah lafazh talaq sharih semisal anti tholiq atau thallaqtuki (saya ceraikan kamu) entah suami meniatkan talaq dengan ucapan tersebut atau tidak meniatkan talaq sama sekali menyebabkan jatuhnya talaq.

Adapun lafazh talaq kinayah tidak menyebabkan jatuhnya talaq kecuali jika suami meniatkan lafazh talaq kinayah yang diucapkannya tersebut sebagai talaq.

Diantara ketentuan yang berlaku dalam talaq kinayah sebagaimana penjelasan dalam kitab
فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين
juz 2 halaman 536 adalah :

ويقع بكناية وهي ما يحتمل الطلاق وغيره إن كانت مع نية لإيقاع الطلاق مقترنة بأولها أي الكناية

Talaq kinayah yang ada kemungkinan bermakna talaq dan juga ada kemungkinan makna yang lain yang diucapkan oleh suami menyebabkan jatuhnya talaq jika disertai niat untuk menjatuhkan talaq yang niat tersebut beriringan dengan awal dari kinayah.

Dalam kitab
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين
juz 4 halaman 24 disampaikan :

(قوله: مقترنة بأولها) 
أي وإن عزبت في آخرها استصحابا لحكمها في باقيها

Jadi niat harus beriringan dengan awal dari kinayah meskipun nanti di akhirnya hilang karena masih mempertahankan hukum yang ada.

وخرج بقوله: أولها آخرها فلا يكفي اقتران النية به

Maka kalau niat beriringan di akhir kinayah maka tidak mencukupi alias tidak bisa alias tidak berlaku.

Lalu bagaimana dengan ucapan

و لا حاجة لي فيك
Saya Tidak Memerlukan Dirimu!

yang diucapkan suami kepada istrinya? Apakah termasuk talaq kinayah atau talaq sharih? Jatuhkah talaq?

Jawabannya adalah termasuk talaq kinayah! 

Sehingga konsekuensi dari talaq kinayah adalah sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya, yaitu jatuh talaq jika disertai niat menjatuhkan talaq yang niat tersebut beriringan dengan awal dari kinayah.

Masih dalam kitab
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين
juz 4 halaman 27 disampaikan :

ولا حاجة لي فيك: يحتمل لأني طلقتك كما قاله الشارح, ويحتمل لأني قضيت حاجتي بنفسي من غير احتياج إليك

Ucapan suami kepada istrinya : 'saya tidak memerlukan dirimu' mengandung kemungkinan talaq karena suami telah mengatakan pada istrinya 'saya ceraikan kamu' sebagaimana penjelasan Syaikh, dan mengandung kemungkinan suami telah menyelesaikan keperluannya sendiri tanpa butuh bantuan istrinya!

Kesimpulannya adalah apabila suami mengatakan 'saya tidak memerlukan dirimu' kepada istrinya maka termasuk lafazh talaq kinayah dan suami harus ditanya niat dan maksud yang dikehendakinya, sebagaimana yang telah disampaikan sebelumnya.

Demikian pembahasan ringkas terkait hal ini. Semoga bermanfaat.

و الله تعالى أعلم بالصواب