Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Puasa Bulan Rajab Menurut 4 Madzhab


 Yurifa Iqbal


Saat ini kaum muslimin berada di bulan Rajab tahun 1444 H. Diantara amalan bulan Rajab yang dijelaskan oleh para fuqaha adalah berpuasa sunnah.

Pada link video dibawah ini penulis telah mencoba merangkum penjelasan ringkas terkait hukum berpuasa di bulan Rajab menurut fuqaha 4 madzhab yang berdurasi sekitar 48 menit.


Pada tulisan kali ini penulis akan coba mengutip secara singkat penjelasan fuqaha terkait bahasan ini.

Di dalam kitab
الموسوعة الفقهية الكويتية
juz 28 halaman 95 disampaikan :

ذَهَبَ جُمْهُورُ الفُقَهاءِ - الحَنَفِيَّةُ والمالِكِيَّةُ والشّافِعِيَّةُ - إلى اسْتِحْبابِ صوم الأشهر الحرم

Jumhur fuqaha Al Hanafiyah, Al Malikiyah, dan Asy Syafiiyah berpandangan bahwa hukum berpuasa di bulan-bulan Haram adalah sunnah (mustahab, dianjurkan).

وصَرَّحَ المالِكِيَّةُ والشّافِعِيَّةُ بِأنَّ أفْضَل الأْشْهُرِ الحُرُمِ: المُحَرَّمُ، ثُمَّ رَجَبٌ، ثم باقيها: ذو القعدة وذو الحجة

Al Malikiyah & Asy Syafiiyah menjelaskan bahwa bulan-bulan Haram yang paling afdhal adalah : Muharram kemudian Rajab kemudian Dzul Qa'dah dan Dzulhijjah.

 والأصْل فِي ذَلِكَ قَوْل النَّبِيِّ ﷺ: أفْضَل الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ المَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِي جَوْفِ اللَّيْل، وأفْضَل الصِّيامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضانَ صِيامُ شَهْرِ اللَّهِ المُحَرَّمِ

Dalilnya adalah sabda Rasulullah Muhammad ﷺ : shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu 5 waktu adalah shalat pada waktu tengah malam dan puasa yang paling afdhal setelah puasa fardhu bulan Ramadhan adalah puasa bulan Muharram (syahrullaah).

ومذهب الحنفية: أنه من المستحب أن يصوم الخميس والجمعة والسبت من كل شهر من الأشهر الحرم

Sedangkan Al Hanafiyah berpendapat bahwa diantara puasa yang disunnahkan adalah berpuasa pada hari Kamis, Jumat, Sabtu di setiap bulan-bulan Haram.

وذهب الحنابلة إلى أنه يسن صوم شهر المحرم فقط من الأشهر الحرم

Adapun Al Hanabilah berpandangan bahwa puasa yang disunnahkan di bulan-bulan Haram hanyalah puasa pada bulan Muharram saja.

وذكر بعضهم استحباب صوم الأشهر الحرم، لكن الأكثر لم يذكروا استحبابه

Sebagian fuqaha Al Hanabilah memang berpendapat sunnah hukumnya berpuasa di bulan-bulan Haram AKAN TETAPI kebanyakan fuqaha Al Hanabilah tidak menganggapnya sebagai suatu ke-sunnah-an.

بل نصوا على كراهة إفراد رجب بالصوم، لما روى ابن عباس - رضي الله تعالى عنهما -: أن النبي ﷺ نهى عن صيام رجب

Bahkan Al Hanabilah menetapkan makruh hukumnya mengkhususkan bulan Rajab dengan amalan puasa berdasarkan riwayat Ibn Abbas رضي الله تعالى عنهما : bahwa sesungguhnya Rasulullah Muhammad ﷺ melarang puasa bulan Rajab.

ولأن فيه إحياء لشعار الجاهلية بتعظيمه

Alasan lain makruhnya puasa bulan Rajab menurut Al Hanabilah adalah karena dengan amalan puasa itu berarti menghidupkan syiar jahiliyah dengan jalan mengagungkannya.

وتزول الكراهة بفطره فيه ولو يوما، أو بصومه شهرا آخر من السنة وإن لم يل رجبا

Akan tetapi kemakruhan mengkhususkan bulan Rajab dengan amalan puasa dapat hilang dengan cara berbuka alias tidak berpuasa di bulan Rajab itu meskipun hanya sehari atau dengan cara berpuasa di bulan yang lain pada tahun yang sama meskipun tidak mesti langsung setelah bulan Rajab.

Demikian pembahasan ringkas terkait hal ini.

Intinya puasa di bulan Rajab hukumnya sunnah menurut Al Hanafiyah, Al Malikiyah dan Asy Syafiiyah karena Rajab termasuk bulan-bulan Haram.

Sedangkan Al Hanabilah berpendapat makruh mengkhususkan dan menyendirikan bulan Rajab dengan amalan puasa namun kemakruhan mengkhususkan bulan Rajab dengan amalan puasa itu dapat hilang dengan cara berbuka alias tidak berpuasa di bulan Rajab tersebut meskipun hanya sehari atau dengan cara berpuasa di bulan yang lain pada tahun tersebut meskipun tidak mesti langsung setelah bulan Rajab.

Semoga Allah memudahkan kita kaum muslimin dalam beramal shaleh ikhlas karena Allah serta sesuai tuntunan Syariah. Aamiin.

 و الله تعالى أعلم بالصواب