Melakukan Perlawanan Terhadap Pembegal, Bolehkah?
Yurifa Iqbal
Beberapa waktu terakhir ini media sosial ramai membahas peristiwa pembegalan yang berujung dengan tewasnya pembegal. Bisa jadi pembegal salah sasaran dimana pihak yang ditarget adalah ahli beladiri semisal Yayan Ruhian, Iko Uwais, Cecep Arif Rahman!
Lalu bagaimana pandangan hukum Syara' terkait hal ini? Bagaimana penjelasan para ahli ilmu? Bolehkah pembegal jalanan ini dilawan?
Mari kita perhatikan keterangan para ulama terkait hal ini.
Di dalam matan kitab أصول السنة di halaman 47 - 48 Imam Ahmad bin Hanbal رضي الله عنه menjelaskan :
وقتال اللصوص والخوارج جائز إذا عرضوا للرجل في نفسه و ماله فله أن يقاتل عن نفسه وماله ويدفع عنها بكل ما يقدر وليس له إذا فارقوه أو تركوه أن يطلبهم، ولا يتبع آثارهم
....
Dan memerangi para pencuri (perampok, begal) serta aliran Khawarij diperbolehkan apabila mereka menyerang nyawa dan harta seseorang, maka pihak yang diserang BOLEH UNTUK MEMPERTAHANKAN/MELINDUNGI NYAWA DAN HARTANYA dan melindungi dirinya dengan segenap cara yang sanggup dia lakukan, dan jika para pencuri (perampok, begal) itu kabur atau pergi meninggalkannya maka dia tidak boleh mengejarnya serta tidak boleh mencari-cari jejaknya...
Dalam kitab حصول المنة بشرح أصول السنة pada halaman 125 - 126 terdapat nukilan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata :
جاء رجل إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال : يا رسول الله أرأيت إن جاء رجلٌ يريد أخذ مالي؟ قال: فلا تعطه مالك، قال: أرأيت إن قاتلني؟ قال: قاتله، قال: أرأيت إن قتلني؟ قال: فأنت شهيد، قال: أرأيت إن قتلته؟ قال: هو في النار. رواه مسلم
Telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم dan dia bertanya : wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika datang seorang perampok yang ingin mengambil hartaku? Rasulullah menjawab : jangan engkau berikan hartamu, laki-laki tadi kembali bertanya : bagaimana pandanganmu jika dia menyerang ku? Rasulullah menjawab : lawan dia, laki-laki tadi kembali bertanya : bagaimana pandanganmu jika dia membunuhku, Rasulullah menjawab : engkau syahid, laki-laki tadi kembali bertanya : bagaimana pandanganmu jika aku membunuhnya? Rasulullah menjawab : perampok yang engkau bunuh tersebut tempatnya di neraka. Hadits riwayat Imam Muslim.
Di dalam kitab المنهاج شرح صحيح مسلم بن الحجاج juz 2 halaman 165 dijelaskan oleh Imam Nawawi رضي الله عنه :
ففيه جواز قتل القاصد لأخذ المال بغير حق سواء كان المال قليلا أو كثيرا لعموم الحديث وهذا قول الجماهير من العلماء
Maka di hadits ini terdapat kebolehan membunuh seseorang yang memiliki tujuan mengambil harta orang lain tanpa alasan yang dibenarkan sama saja baik hartanya itu sedikit atau banyak, memperhatikan keumuman hadits, dan ini adalah pendapat jamahir alias sebagian besar ulama.
وقال بعض أصحاب مالك لا يجوز قتله إذا طلب شيئا يسيرا كالثوب والطعام وهذا ليس بشيء
Sedangkan sebagian Ashab Fuqaha madzhab Imam Malik berpendapat tidak diperbolehkan membunuhnya jika harta yang mau dirampok itu sedikit seperti satu pakaian, satu jenis makanan, dan ini bukan sesuatu yang banyak.
والصواب ما قاله الجماهير
Dan pendapat yang tepat adalah pendapat sebagian besar ulama.
وأما المدافعة عن الحريم فواجبة بلا خلاف
Adapun membela mempertahankan kehormatan istri maka hukumnya wajib tanpa ada perselisihan di kalangan ulama.
وفي المدافعة عن النفس بالقتل خلاف في مذهبنا ومذهب غيرنا والمدافعة عن المال جائزة غير واجبة
Adapun mempertahankan nyawa dengan cara membunuh maka ada perbedaan pendapat di internal madzhab kami (madzhab Imam Asy Syafi'i) dan juga madzhab selain kami. Dan mempertahankan/melindungi harta benda hukumnya boleh dan tidak wajib.
Syaikh Doktor Kholid bin Mahmud Al Juhaniy ketika mensyarah kitab Ushul As Sunnah Imam Ahmad bin Hanbal tersebut menyampaikan :
من العقيدة قتال اللصوص والخوارج، وذلك إذا تعرضوا للرجل لقتله أو لأخذ ماله، وله حينذاك أن يدافع عن نفسه بقدر استطاعته
Dan termasuk diantara perkara aqidah adalah memerangi para pencuri (perampok, begal) serta aliran Khawarij, hal tersebut jika mereka menyerang seseorang untuk dibunuh atau diambil hartanya, maka bagi yang diserang tersebut boleh untuk membela dan mempertahankan diri sesuai dengan kadar kesanggupannya.
وهذا قول الجماهير من العلماء
Dan ini adalah pendapat sebagian besar ulama.
ولكن إذا هرب اللصوص وفارقوه؛ ليس له أن يتبع آثارهم، إنما ذلك للإمام أو نائبه. وهم الشرطة الآن
Akan tetapi jika perampok/pencuri/begal tersebut lari dan kabur meninggalkannya, dia tidak boleh mencari-cari jejaknya (memburunya), karena itu adalah tugas dari penguasa atau yang mewakili penguasa, yang saat ini adalah tugas dari kepolisian.
وإنما فقط عليه أن يدافع عن نفسه في مقامه ذلك، ولا يجوز قتلهم إذا هربوا
Hanyalah yang boleh dilakukan atas orang yang diserang tersebut adalah melindungi dan mempertahankan diri selaku individunya, dan tidak boleh membunuh jika para perampok melarikan diri.
وينبغي لمن تعرض له لصٌ أو خارجي، أن ينوي عند الدفاع عن نفسه وماله ألا يقتل أحدًا، فإن مات على يديه؛ فقد أبعده الله عز وجل بالموت
Dan selayaknya bagi orang yang berhadapan dengan pencuri, perampok, atau Khawarij saat mempertahankan nyawa dan harta nya untuk berniat tidak akan membunuh, jika pencuri itu mati di tangannya, maka sungguh Allah telah melaknatnya dengan kematian.
ولا يجوز قتله إن أمكن دفعه بالأخف؛ لأن المقصود كفهم ودفع شرهم، لا قتلهم
Dan tidak diperbolehkan membunuh pencuri, perampok, Khawarij jika masih memungkinkan untuk mempertahankan diri dengan cara yang lebih ringan (tidak sampai membunuh) karena sesungguhnya yang dikehendaki adalah menundukkan mereka dan mencegah keburukan mereka, bukan membunuh mereka.
وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم: من قتل دون ماله فهو شهيد
Sesungguhnya Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda : siapa saja yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia syahid.
Di dalam kitab شرح صحيح البخاري لابن بطال juz 6 halaman 608 dijelaskan :
قال ابن المنذر: والذى عليه عوام أهل العلم أن للرجل أن يقاتل عن نفسه وماله وأهله إذا أريد ظلما، لقوله عليه السلام: (من قتل دون ماله فهو شهيد)
Imam Ibnul Mundzir menyampaikan : mayoritas ahli ilmu berpendapat bahwa boleh bagi seseorang untuk mempertahankan nyawa, harta, dan keluarga nya apabila ada yang ingin menimpakan kezaliman atasnya, didasarkan atas hadits-hadits yang diriwayatkan dari Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda : siapa saja yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia telah syahid.
Demikianlah beberapa keterangan dari para ulama berkaitan dengan orang yang terancam nyawa dan hartanya termasuk juga istrinya. Dia harus melawannya sesuai batas kemampuannya dan mempertahankan diri dengan cara yang lebih ringan (tidak sampai membunuh), berniat untuk tidak membunuh perampok tersebut, meskipun boleh baginya untuk membunuh perampok termasuk begal berdasarkan pendapat sebagian besar ulama.
Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjaga kita. Aamiin.
والله تعالى أعلم بالصواب