Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Berpuasa Di Setengah Akhir Bulan Syaban



Yurifa Iqbal

Alhamdulillaah saat ini kita kaum muslimin berada pada tanggal 16 Syaban 1443 H. Sekitar dua pekan lagi in syaa Allaah kita kaum muslimin akan memasuki bulan Ramadhan 1443 H. Semoga Allah menyampaikan kita semua ke bulan Ramadhan dan memberikan taufiq kepada kita untuk beramal ketaatan di bulan Ramadhan. Aamiin

Salah satu bahasan dalam Fiqih Puasa adalah ketika bulan Syaban memasuki setengah akhir di tanggal 16 sampai akhir bulan Syaban, apakah masih boleh berpuasa? Apa hukum puasa di setengah akhir bulan Syaban? Berikut akan coba kita lihat pendapat Fuqaha Asy Syafi'iyyah dalam pembahasan ini.


Di dalam kitab أسنى المطالب في شرح روض الطالب juz 1 halaman 419 disampaikan :

(فرع)

 إذا انتصف شعبان حرم الصوم بلا سبب إن لم يصله بما قبله على الصحيح في المجموع وغيره لخبر «إذا انتصف شعبان فلا تصوموا» رواه أبو داود وغيره بإسناد صحيح لكن ظاهره أنه يحرم وإن وصله بما قبله وليس مرادا حفظا لأصل مطلوبية الصوم

Cabang : jika bulan Syaban sudah sampai di tengah bulan (yang dimulai tanggal 16) maka haram hukumnya berpuasa tanpa ada sebab jika dia tidak menyambung puasanya dengan puasa hari sebelumnya menurut pendapat yang shahih dalam kitab Al Majmu dan kitab lainnya berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan selainnya dengan sanad yang shahih : 'jika bulan Syaban sudah sampai di tengah bulan maka janganlah kalian berpuasa'; akan tetapi zhahir hadits ini menginformasikan haram hukumnya meskipun dia menyambung puasanya dengan puasa hari sebelumnya dan yang dimaksud bukanlah memperhatikan tuntutan puasa.


Kemudian ada keterangan juga di dalam kitab حاشيتا قليوبي وعميرة juz 2 halaman 78 disampaikan :

تنبيه: مثل يوم الشك بقية النصف الثاني من شعبان فيحرم صوم شيء منه بلا سبب إن لم يصله بما قبله ولو بيوم، ولو وصله ثم أفطر يوما امتنع الصوم بعده

Perhatian : yang semisal dengan hari syak (hari yang diragukan) adalah setengah akhir bulan Syaban (dari tanggal 16 sampai akhir bulan) maka haram hukumnya berpuasa di setengah akhir bulan Syaban tersebut tanpa ada sebab jika dia tidak menyambung puasanya dengan puasa hari sebelumnya meskipun hanya sehari, dan jika dia menyambung puasanya kemudian dia berbuka (tidak berpuasa) satu hari setelah puasanya maka tidak diperbolehkan lagi puasa setelahnya.


Kemudian di dalam kitab تحفة المحتاج في شرح المنهاج juz 3 halaman 417 disampaikan :

( ولا يحل ) 

أي : ولا يجوز ( التطوع يوم الشك بلا سبب ) لما صح عن عمار رضي الله عنه { من صام يوم الشك فقد عصى أبا القاسم صلى الله عليه وسلم } ولا تختص الحرمة به بل يحرم صوم ما بعد نصف شعبان ما لم يصله بما قبله أو يكن لسبب مما يأتي ولو أفطر بعد صومه المتصل بالنصف امتنع عليه الصوم بعده بلا سبب مما يأتي لزوال الاتصال المجوز لصومه

Dan tidak halal (haram) yakni tidak sah berpuasa sunnah pada hari syak (hari yang diragukan) tanpa ada sebab berdasarkan riwayat yang shahih dari Ammar - semoga Allah meridhoinya : 'siapa saja yang berpuasa pada hari syak (hari yang diragukan) maka sungguh dia telah bermaksiat kepada Abul Qasim Rasulullah صلى الله عليه وسلم'. Dan keharaman ini tidak khusus hanya puasa di hari syak saja bahkan juga haram hukumnya berpuasa di hari-hari setelah berlalunya setengah akhir bulan Syaban selama dia tidak menyambung puasanya dengan puasa hari sebelumnya atau puasa yang memiliki sebab sebagaimana yang akan diterangkan, dan jika dia berbuka alias tidak berpuasa setelah puasa yang bersambung dengan setengah akhir bulan Syaban maka tidak diperbolehkan puasa setelahnya tanpa ada sebab karena hilangnya ketersambungan yang membolehkan berpuasa.

( فلو صامه لم يصح في الأصح ) 

كيوم العيد بجامع التحريم للذات أو لازمها

Maka seandainya dia tetap berpuasa maka puasanya tidak sah menurut pendapat yang paling ashoh (paling shahih الأصح) sebagaimana tidak sahnya puasa ketika hari Id dengan seluruh keharaman dan konsekuensinya.


Di dalam kitab فتح الإله المالك على عمدة السالك و عدة الناسك dengan syarah serta ta'liq Syaikh Qasim An Nuri halaman 339 disampaikan :

وأما التطوع به فإن وافق عادة له أو وصله بما قبل نصف شعبان صح، وإلا حرم ولم يصح

Dan adapun puasa sunnah : jika dia mengerjakan puasa sunnah di hari syak bertepatan dengan kebiasaannya (seperti kebiasaan puasa Senin Kamis) atau dia menyambung puasanya dengan puasa sebelum masuk setengah akhir bulan Syaban maka puasanya sah jika tidak demikian maka puasa tersebut hukumnya haram dan tidak sah.

ويحرم صوم ما بعد نصف شعبان إن لم يوافق عادته ولم يصله بما قبله

Dan haram hukumnya berpuasa pada hari-hari setelah berlalunya setengah akhir bulan Syaban jika dia tidak mencocoki kebiasaan berpuasanya dan juga dia tidak menyambung puasanya dengan puasa hari sebelumnya.


Kemudian referensi terakhir dalam pembahasan ini adalah kitab Syafi'iyyah kontemporer yang sangat banyak dirujuk dan disampaikan baik dalam kajian, ceramah, maupun tulisan, yaitu keterangan yang ada di dalam kitab التقريرات السديدة في المسائل المفيدة juz 1 halaman 437 disampaikan :

مسألة : متى يجوز صوم يوم الشك أو النصف الأخير من شعبان ؟

Pembahasan : kapan diperbolehkan puasa di hari syak (hari yang diragukan) atau puasa di hari setelah berlalunya setengah akhir bulan Syaban?


 يجوز صومهما في ثلاث حالات

Boleh hukumnya berpuasa di hari syak (hari yang diragukan) atau di hari setelah berlalunya setengah akhir bulan Syaban dalam tiga kondisi :


1- إذا كان الصوم واجبا : كقضاء أو كفارة أو نذر

1. Jika puasanya adalah puasa wajib : semisal qadha puasa atau puasa kafarah atau puasa nadzar


2- إذا كانت له سنّة معتادة (وِرد) : كصوم الإثنين والخميس، وتثبت العادة بمرة

2. Jika puasanya adalah puasa sunnah yang sudah biasa dikerjakan sehingga menjadi wiridnya : semisal puasa sunnah Senin dan Kamis, dan kebiasaan dapat dikatakan berlaku jika sudah dikerjakan meski baru sekali


3-
 إذا وصل النصف الثاني بما قبله : بأن صام يوم 15 ، فيجوز له أن يصوم اليوم الذي بعده يوم 16 ، وإذا صام يوم 16 جازَ لهُ صوم يوم 17 ، وهكذا إلى آخر الشهر ، فإذا أفطر يوما واحدا حرم عليه صوم بقية الشهر

3. Jika dia menyambung puasa di setengah akhir bulan Syaban dengan puasa hari sebelumnya : semisal dia berpuasa tanggal 15 Syaban maka boleh baginya berpuasa di hari setelahnya yaitu tanggal 16 Syaban, dan jika dia berpuasa lagi pada tanggal 16 Syaban maka boleh pula baginya berpuasa tanggal 17 Syaban, demikian seterusnya sampai akhir bulan Syaban, dan jika dia berbuka alias tidak berpuasa satu hari saja di setengah akhir bulan Syaban ini meskipun puasa sebelumnya ada ketersambungan maka haram hukumnya berpuasa di sisa hari bulan Syaban tersebut.

Demikianlah pembahasan ringkas terkait hal ini. Semoga bermanfaat dan semoga kita bisa beramal ketaatan diatas ilmu. Aamiin.

والله تعالى أعلم بالصواب