Tenggelam Dan Meninggal, Syahidkah?
Yurifa Iqbal
Kabar duka menyelimuti negeri ini, kapal selam KRI Nanggala 402 yang tadinya hilang naik status menjadi tenggelam.
Kapal selam KRI Nanggala 402 ditemukan pecah menjadi tiga bagian dan berada di dasar laut dengan kedalaman 838 meter, kapal selam buatan Jerman ini membawa 53 orang putra terbaik negeri yang semuanya dinyatakan gugur oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Syahidkah Status Orang Yang Mati Tenggelam?
Di dalam kitab الموسوعة الفقهية juz 31 halaman 181 dijelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan الغرق (tenggelam) sebagai berikut :
الغرق من أسباب الشهادة، فمن مات غرقا نال منازل الشهداء في الآخرة، إن لم يتعمد ذلك، جاء في الحديث الصحيح: الشهداء خمسة: المطعون، والمبطون، والغرق، وصاحب الهدم، والشهيد في سبيل الله. حديث:: " " الشهداء خمسة. . " ". أخرجه البخاري (فتح الباري 6 / 42) ومسلم (3 / 1521) من حديث أبي هريرة.
Tenggelam adalah diantara sebab mati syahid, maka barangsiapa yang wafat dalam keadaan tenggelam (mati tenggelam), maka dia terhitung mati syahid akhirat dengan catatan dia tidak menyengaja menenggelamkan diri sehingga wafat, dalam hadits shahih disebutkan bahwa Syuhada atau mati syahid itu ada 5 : mati karena wabah thaun, mati karena sakit perut, mati karena tenggelam, mati tertimpa runtuhan bangunan, mati syahid di jalan Allah.
أخرجه البخاري (فتح الباري 6 / 42) ومسلم (3 / 1521) من حديث أبي هريرة.
والغريق من شهداء الآخرة؛ لأنه ينال منازل الشهداء في الآخرة، ولكن تختلف أحكامه في الدنيا عن أحكام الشهيد في سبيل الله، وهو الذي يموت في قتال الكفار، فيغسل الغريق ويصلى عليه، بخلاف الشهيد في سبيل الله. المحليي مع القليوبي 1 / 339، نهاية المحتاج 2 / 496 - 497، رد المحتار 1 / 611.
Orang yang mati tenggelam adalah orang yang syahid akhirat dikarenakan dia terhitung/teranggap menempati derajat Syuhada akhirat, akan tetapi terdapat beberapa perbedaan hukum dengan orang yang mati syahid di jalan Allah di dunia ini, orang yang mati syahid di jalan Allah adalah orang yang mati karena memerangi orang-orang kafir di medan Jihad. Maka orang yang mati tenggelam tetap dimandikan dan disholatkan yang berbeda dengan orang yang mati di jalan Allah.المحليي مع القليوبي 1 / 339، نهاية المحتاج 2 / 496 - 497، رد المحتار 1 / 611.
Di dalam kitab حاشية الباجوري juz 2 halaman 260 cetakan Dar Al Minhaj juga dijelaskan
و أما شهيد الآخرة فقط.. فهو كغير الشهيد، فيغسل و يكفن ويصلى عليه و يدفن
Dan adapun syahid akhirat saja maka hukumnya seperti selain syahid, dimandikan, dikafani, disholatkan, dan dikuburkan.
Semoga mereka para awak kapal diterima semua amal ibadahnya dan para keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar.
والله أعلم