Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berhutang Emas

 


Yurifa Iqbal

Hutang-piutang dalam kehidupan sehari-hari adalah aktivitas yang banyak dan sering dilakukan oleh kaum muslimin. Ada yang hutang-piutang dalam bentuk uang, dalam bentuk sembako seperti beras misalnya, dan bisa jadi ada yang melakukan aktivitas hutang-piutang dalam bentuk emas. Tentu sebagai kaum muslimin kita harus senantiasa menyelaraskan setiap aktivitas kita dengan hukum syara', salah satunya adalah hutang-piutang. Tulisan ringkas ini menukil soal jawab yang ada dalam website yang diasuh oleh Syaikh Muhammad Sholih Al Munajjid, yang menjelaskan terkait hutang dalam bentuk emas.

https://islamqa.info/ar/answers/136433/%D8%A7%D9%82%D8%B1%D8%A7%D8%B6-%D8%A7%D9%84%D8%B0%D9%87%D8%A8-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%86-%D9%8A%D8%B1%D8%AF-%D9%85%D8%AB%D9%84%D9%87-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D9%88%D8%B2%D9%86-%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%83%D9%84

إقراض الذهب على أن يرد مثله في الوزن والشكل

Menghutangi emas dengan syarat pengembaliannya harus sama dalam berat dan jenisnya

يجوز إقراض الذهب على أن يُرد مثله وزنا ، ويجوز للمقترض أن يرد أفضل مما أخذ ، إذا لم يكن هذا عن تواطؤ أو اشتراط .

Boleh menghutangi emas dengan syarat pengembaliannya harus semisal/sama beratnya. Dan boleh bagi orang yang berhutang untuk mengembalikan yang lebih afdhol dari yang dia ambil (baca hutang), jika tidak disertai kesepakatan dan persyaratan.

وأما اشتراط رده على نفس الشكل الذي كان عليه ، فيجوز ، إن كان الشكل موجودا وجودا غالبا في السوق ، أو يمكن صناعة مثله بيسر ، والقاعدة أن المثلي يرد في القرض بمثله ، فإن لم يوجد مثله رد قيمته وقت القرض .  وينظر : الشرح الممتع (9/104).

Adapun persyaratan ketika pengembalian harus dalam bentuk yang sama sebagaimana yang dihutangi atau dipinjami maka hukumnya boleh, jika bentuk atau jenis yang dihutangi itu ada dan banyak terdapat di pasar atau memungkinkan untuk dibuat dengan mudah sebagaimana barang yang dihutangi, dan kaidah yang berlaku adalah barang yang sejenis ketika terjadi aqad hutang piutang harus dikembalikan dengan jenis yang sama, jika tidak terdapat yang semisal dengan jenis barang tersebut maka dikembalikan senilai barang tersebut ketika terjadi aqad hutang piutang. ( 9/104 الشرح الممتع ).

والفقهاء يعدون المكيل والموزون مثليّا ، إلا إذا دخلته الصناعة المباحة ، فيكون قيميا ، وهذا بالنسبة لما كان في زمنهم ، لتعذر الصناعة على نفس الهيئة والشكل ، وأما اليوم فيمكن صناعة آلاف النسخ على هيئة وشكل واحد .

Para fuqaha menganggap barang yang ditakar dan ditimbang adalah barang mistliy (sejenis), kecuali jika barang tersebut dibuat menjadi benda lain yang mubah maka menjadi barang yang qimiy (senilai), dan hal ini didasarkan sesuai dengan zaman mereka, karena sulitnya membuat benda yang persis sama bentuk dan modelnya, adapun saat ini maka mungkin untuk membuat duplikat ribuan benda dalam bentuk dan model yang sama persis.

وجاء في "فتاوى اللجنة الدائمة" (14/113) : " ما حكم أن يستلف إنسان من آخر ذهبا سبيكة أو سلسلة، ثم يرجع له ذهبا غيره بنفس الوزن والقيمة ، أو يستلف دينارا من الذهب ثم يرجعه له بعد ذلك دينارا بنفس القيمة؟

Dalam fatwa lajnah daimah ada pertanyaan : apa hukumnya ketika seseorang berhutang emas batangan atau emas berseri kepada orang lain, kemudian dia mengembalikan emas yang lain yang sama berat dan nilainya, atau seseorang berhutang dinar dari emas kemudian dia mengembalikannya dengan dinar yang senilai?

الجواب : إقراض الذهب ثم رده بمقدار وزنه لا حرج فيه ؛ لقول النبي -صلى الله عليه وسلم-:  الذهب بالذهب، وزنا بوزن، مثلا بمثل  وإن زاده من دون شرط ولا تواطؤ على الزيادة فلا حرج ؛ لقول النبي -صلى الله عليه وسلم-:  إن خيار الناس أحسنهم قضاء  ..." انتهى .

Jawaban : tidak mengapa hutang emas kemudian mengembalikan emas tersebut dengan berat yang sama berdasarkan sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم : emas dengan emas dimana berat dan nilainya harus sama. Jika dia melebihkan pengembaliannya tanpa ada syarat dan tanpa ada kesepakatan untuk dikembalikan lebih maka tidak mengapa berdasarkan sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم : sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang terbaik dalam menunaikan hutangnya.

والحاصل : أن رد الذهب ذهبا ، بنفس الوزن ، وعلى نفس الشكل : هو الأصل ، وهو الأقرب إلى العدل أيضا ، فإن رد المقترض أكثر وزنا ، أو أحسن صياغة ، من غير اشتراط من المقترض ، فلا بأس به .

Alhasil : hukum asalnya adalah mengembalikan emas dengan emas dengan berat yang sama dan bentuk yang sama, ini juga yang paling dekat kepada keadilan, maka jika orang yang berhutang mengembalikan lebih (berat emasnya) atau lebih bagus bentuk emasnya tanpa ada persyaratan orang yang berhutang, maka tidak mengapa.

Lalu bagaimana hukumnya meminjam perhiasan emas? Apakah boleh meminjam perhiasan emas?

Dalam kitab Al Mausuah Al Fiqhiyyah juz 21 halaman 288 dijelaskan :

إعارة حليّ الذّهب للنّساء

Meminjamkan perhiasan emas bagi kaum wanita

33 - يجوز إعارة حليّ الذّهب للنّساء بدون خلافٍ، لأنّ التّحلّي بالذّهب مباح في حقّهنّ، وكلّ عينٍ ينتفع بها منفعةً مباحةً يجوز إعارتها‏.

Boleh hukumnya meminjamkan perhiasan emas bagi kaum wanita tanpa ada khilaf diantara ahli ilmu, karena mempercantik diri dengan emas hukumnya mubah bagi mereka kaum wanita, dan setiap benda yang memiliki manfaat, dimana manfaatnya adalah manfaat yang mubah maka hukumnya boleh untuk meminjamkannya.

Demikianlah pembahasan terkait hal ini. Semoga bermanfaat.

والله أعلم