Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertanyaan Terkait Seputar Larangan Orang Yang Berqurban, Apakah Hukumnya?




Assalamu'alaikum asatidz kiraam...
Apa saja larangan pequrban?
Apakah setiap nama yg ikut qurban jg terkena larangan tsb?

jawaban kami (Yurifa Iqbal)

wa'alaikumussalaam.
terkait larangan untuk orang yang berqurban ada penjelasan di dalam kitab al majmu' syarah al muhadzdzab karya Imam An Nawawi رحمه الله
أما الأحكام فقال أصحابنا من أراد التضحية فدخل عليه عشر ذي الحجة كره أن يقلم شيئا من أظفاره وأن يحلق شيئا من شعر رأسه ووجهه أو بدنه حتى يضحي لحديث أم سلمة هذا هو المذهب أنه مكروه كراهة تنزيه وفيه وجه أنه حرام
madzhab Imam Syafii berpendapat bahwa barang siapa yang ingin berqurban dan masuk pada 10 hari pertama bulan dzulhijjah maka hukumnya dimakruhkan memotong kuku & memangkas rambut di kepala maupun di wajah serta di badannya sampai dia menyembelih qurbannya berdasarkan hadits ummu salamah, dan ini adalah madzhab syafii yakni hukumnya makruh tanzih dan ada satu pendapat lagi (syafiiyyah) yang mengatakan haram

kemudian beliau Imam An Nawawi رحمه الله menyebutkan variasi pendapat fuqaha
مذهبنا أن إزالة الشعر والظفر في العشر لمن أراد التضحية مكروه كراهة تنزيه حتى يضحي وقال مالك وأبو حنيفة لا يكره وقال سعيد بن المسيب وربيعة وأحمد وإسحاق وداود يحرم وعن مالك أنه يكره وحكى عنه الدارمي يحرم في التطوع ولا يحرم في الواجب
pendapat madzhab kami (Imam Syafii) sesungguhnya menghilangkan/memotong rambut dan kuku di sepuluh hari awal dzulhijjah bagi yang ingin berqurban hukumnya makruh tanzih sampai dia menyembelih kurbannya, adapun Imam Malik dan Imam Abu Hanifah berpendapat hukumnya tidak makruh, Imam Said bin Musayyab, Imam Rabiah, Imam Ahmad, Imam Ishaq, Imam Dawud berpendapat hukumnya haram, dan dari Imam Malik dalam (pendapat lain) hukumnya makruh, dan telah menceritakan ad darimi dari Imam Malik haram pada perkara tatawwu dan tidak haram pada perkara wajib

و الله أعلم