Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Bersujud Pada Manusia






Yurifa Iqbal

Sebagai seorang muslim, tentu kita wajib melakukan sholat lima waktu sehari semalam, dan diantara rukunnya adalah sujud sebanyak dua kali untuk tiap rakaat (Al Fiqhu Al Manhajiyyu 'Ala Madzhabil Imam Asy Syafii juz 1 halaman 136)

Lalu bagaimana jika sujud itu dilakukan di luar sholat lima waktu dan ditujukan kepada manusia atau di depan manusia? Bagaimana pandangan para fuqaha terkait hal ini?

Dalam kitab Majmu' Al Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah juz 4 halaman 220 dijelaskan

و أجمع المسلمون على أن السجود لغير الله محرم

Dan ulama kaum muslimin telah bersepakat bahwa sujud kepada selain Allah hukumnya haram.

Adapun pendapat dari kalangan Fuqaha Syafiiyyah diantaranya adalah seperti yang dijelaskan oleh Imam Ar Romli dalam kitab Nihayatul Muhtaj

وقال الرملي في نهاية المحتاج: قال ابن الصلاح: ما يفعله عوام الفقراء من السجود بين يدي المشايخ فهو من العظائم أي الكبائر ولو كان بطهارة وإلى القبلة وأخشى أن يكون كفراً.

Telah berkata Imam Ibnu Sholah : apa-apa yang dikerjakan oleh kebanyakan orang-orang faqir berupa sujud di hadapan para masyayikh maka hal tersebut merupakan dosa besar meskipun dilakukan dalam keadaan suci serta menghadap ke arah kiblat dan sangat dikhawatirkan menjadi kufur.

Dan Imam Asy Syarwani memberikan ta'liq dalam Hasyiyahnya, beliau berkata

إنما قال ذلك ولم يجعله كفراً حقيقة، لأن مجرد السجود بين يدي المشايخ لا يقتضي تعظيم الشيخ كتعظيم الله عز وجل بحيث يكون معبوداً، والكفر إنما يكون إذا قصد ذلك.


Hanya saja beliau berkata demikian dan tidak menjadikan kufur secara hakikat karena semata-mata sujud di hadapan masyayikh tidaklah menghendaki pengagungan terhadap syaikh tersebut sebagaimana sujud untuk mengagungkan Allah Ta'alaa dimana Allah adalah Ilah yang disembah, hanya saja kufur/kafir jika memang meniatkan sujud untuk pengagungan.

Sementara itu Imam An Nawawi dalam kitab Al Majmu' Syarh Al Muhadzdzab juz 3 halaman 565 menjelaskan

ما يفعله كثير من الجهلة من السجود بين يدي المشايخ حرام قطعاً بكل حال سواء كان إلى القبلة أو غيرها، وسواء قصد السجود لله تعالى أو غفل، وفي بعض صوره ما يقتضي الكفر أو يقاربه.

Apa-apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang bodoh berupa sujud di hadapan para masyayikh hukumnya haram secara pasti di semua keadaan sama saja baik menghadap kiblat atau menghadap selain kiblat, dan sama saja ketika sujud di hadapan masyayikh meniatkan karena Allah Ta'alaa atau lupa (lalai), dan di sebagian keadaan dapat mengarah kepada kekufuran atau mendekati kekufuran.

Sementara itu, di dalam kitab Al Mausuah Al Fiqhiyyah juz 24 halaman 211 dijelaskan terkait hukum sujud kepada manusia

أجمع الفقهاء على أن السجود لغير صنم ونحوه، كأحد الجبابرة أو الملوك أو أي مخلوق آخر، هو من المحرمات وكبيرة من كبائر الذنوب، فإن أراد الساجد بسجوده عبادة ذلك المخلوق كفر وخرج عن الملة بإجماع العلماء، وإن لم يرد بها عبادة فقد اختلف الفقهاء فقال بعض الحنفية: يكفر مطلقاً سواء كانت له إرادة أو لم تكن له إرادة، وقال آخرون منهم: إذا أراد بها التحية لم يكفر بها، وإن لم تكن له إرادة كفر عند أكثر أهل العلم

Para Fuqaha telah bersepakat bahwasanya sujud kepada selain berhala dan selainnya seperti kepada seorang yang bertindak zalim, sewenang-wenang, tiran atau raja atau makhluk lain, maka itu adalah diantara perbuatan yang diharamkan dan termasuk diantara dosa besar, maka jika seorang yang sujud tersebut bermaksud ibadah dengan sujudnya kepada makhluk itu, maka dia telah kafir dan keluar dari Islam berdasarkan Ijma' para ulama, dan jika dia tidak bermaksud ibadah, maka para Fuqaha berbeda pendapat, sebagian Fuqaha Al Hanafiyah berpendapat kafir secara mutlak sama saja baik dia bermaksud ibadah atau tidak, sementara sebagian dari mereka berpendapat jika dia sujud bermaksud untuk menghormati maka tidak jatuh kafir, dan menurut mayoritas ahli ilmu alias ulama, meskipun tidak ada maksud ibadah pada sujudnya itu maka dia kafir.

Na'udzubillaahi min dzalik.

Maka sebagai seorang muslim, perbuatan sujud kepada manusia atau makhluk ini tentu haruslah kita jauhi dan hindari, karena merupakan perbuatan yang haram dan dapat menyebabkan pelakunya kafir.

والله أعلم بالصواب