Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Shaff Renggang Dalam Sholat Berjamaah dan Sholat Jum'at Menurut Fuqaha Syafiiyyah






Yurifa Iqbal

Lebih kurang sudah tiga atau empat bulan negeri kita terdampak pandemi virus Corona, banyak aktivitas yang tidak bisa terlaksana atau belum terlaksana atau bisa dilaksanakan namun tidak sempurna.

Diantara aktivitas kaum muslimin yang tidak bisa terlaksana adalah sholat 5 waktu berjamaah dan sholat Jumat, namun beberapa waktu belakangan alhamdulillaah sholat berjamaah dan sholat Jumat kembali diadakan meski dengan sedikit kekurangan yaitu shaff sholat yang tidak rapat seperti biasanya alias shaff yang renggang. Terkait hal ini bagaimana hukumnya dalam madzhab Imam Syafii?

Di dalam kitab المنهاج القويم على المقدمة الحضرمية karya Imam Ibnu Hajar Al Haitami halaman 164 Dar Kutub Ilmiyyah dijelaskan

ويستحب تسوية الصفوف والأمر بذلك لكل أحد وهو من الإمام بنفسه أو مأذونه آكد للاتباع، مع الوعيد على تركها، والمراد بها إتمام الأول فالأول، وسدُّ الفرَج وتحاذي القائمين فيها ... فإن خولف في شئ من ذلك كُره

dan mustahab (yakni dianjurkan/disunnahkan) untuk meratakan/merapikan shaff sholat dan perintah akan hal itu untuk setiap orang yaitu dari Imam sendiri atau orang yang diberi izin untuk itu yaitu merapatkan shaff lebih ditekankan untuk diikuti disertai ancaman atas orang yang meninggalkannya, dan yang dimaksud adalah menyempurnakan shaf pertama dan yang berikutnya, menutup celah, dan sejajarnya orang-orang yang berdiri dalam sholat serta saling berdekatan.. dan jika hal tersebut diselisihi, maka hukumnya makruh.

akan tetapi jika ada udzur maka hukumnya tidak makruh, di dalam kitab نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج juz 2 halaman 197 karya Imam Ar Romli Dar Kutub Ilmiyyah dijelaskan

نعم إن كان تأخرهم عن سد الفرجة لعذر كوقت الحر بالمسجد الحرام لم يكره لعدم التقصير

benar, jika mereka terhalang dari menutup celah karena suatu udzur seperti waktu panasnya cuaca di Masjid Al Haram, maka hukumnya tidak makruh karena bukan termasuk kelalaian.

dalam catatan kaki kitab ini juga terdapat penjelasan

قوله لعدم التقصير الخ أي فلا تفوتهم الفضيلة

perkataan bukan termasuk kelalaian (taqshir) adalah tidak hilangnya keutamaan jamaah.

keterangan kitab نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج itu sama persis dengan keterangan dalam kitab نهاية الزين halaman 119 ini karya Syaikh Nawawi Al Jawi

Demikianlah pendapat ahli Fiqih madzhab Imam Syafii terkait shaff sholat. Maka shaf jamaah dalam situasi pandemi virus Corona tidak menyebabkan hilangnya keutamaan shalat berjamaah, karena shaff sholat yang renggang itu dilakukan karena ada suatu udzur.

و الله أعلم