Metode Islam Dalam Menghasilkan Ijtihad
alih bahasa : Yurifa Iqbal
للإسلام طريقة واحدة في الاجتهاد ومعالجة المشاكل واستنباط الأحكام الشرعية لحلها ، وهذه الطريقة تتمثل في الخطوات
التالية :
1- أن يدرس المجتهد المشكلة أو الحادثة حتى يفهمها .
2- أن يدرس المجتهد النصوص الشرعية المتعلقة بهذه المشكلة .
3- إذا انطبقت النصوص على المشكلة يستنبط من النص حل المشكلة ، أي يستنبط الحكم الشرعي لهذه المسألة من الأدلة الشرعية ، وفي حال عدم انطباق النصوص على المشكلة وجب البحث عن نص آخر .
هذه هي طريقة الاجتهاد ولا يسلك طريق آخر غيرها مطلقا .
على انه حين تدرس هذه المشكلة تدرس باعتبارها مشكلة إنسانية لا غير، ولا تدرس باعتبارها مشكلة اقتصادية أو اجتماعية أو مشكلة حكم …. والإنجاب تدرس باعتبارها مسألة تحتاج إلى حكم الله فيها ليعمل به وينفذ ، فمثلا مشكلة الإنتاج لا تدرس على اعتبار أنها مشكلة اقتصادية فيجب معرفة افضل الطرق لزيادة الإنتاج ومعرفة كمية المردود المادي الناتج عن ذلك ، والإنجاب تبحث على اعتبار أنها أعمال سيقوم بها مسلمون مكلفون بالتزام أحكام الإسلام ، فيلاحظ في دراستها الطرق المشروعة لتنمية المال للقيام بها ومعرفة الطرق غير المشروعة لتنمية المال حتى يتم تجنبها ،
وكذلك مشكلة الطلاق ، فلا ينظر لها على اعتبار أنها ستؤدي إلى التفكك الأسر أو تؤدي إلى ارتفاع نسبة الجريمة، ولكن تبحث على أساس انه عمل يتعلق بمكلف يجب معرفة ما يترتب عليه من حقوق وواجبات تجاه الطرف الآخر حتى يقوم بها كما أمر الله تعالى.
Metode Islam Dalam Menghasilkan Ijtihad
Islam memiliki satu metode dalam menghasilkan ijtihad dan pemecahan berbagai problematika serta pengistinbathan hukum-hukum syariah dalam memecahkan problematika tersebut. Dan metode tersebut tergambar di dalam langkah-langkah berikut ini :
1. Seorang mujtahid mempelajari masalah atau peristiwa sampai mujtahid itu memahaminya
2. Seorang mujtahid kemudian mempelajari teks-teks syariah yang terkait dengan masalah tersebut
3. Jika teks-teks syariah tersebut dapat diterapkan atas masalah tersebut, maka solusi dari masalah tersebut dapat diistinbath hukum syara' nya artinya hukum syara' diistinbath untuk masalah ini dari dalil-dalil syariah, dan jika teks-teks syariah tersebut tidak dapat diterapkan atas masalah maka wajib bagi mujtahid untuk melakukan pengkajian dengan menggunakan teks syariah yang lain
Inilah metode ijtihad dan tidak ada metode lain yang dapat ditempuh secara mutlak, bagaimanapun, ketika suatu masalah dikaji, maka masalah itu dikaji sesuai dengan kapasitasnya sebagai masalah yang dihadapi manusia bukan yang lainnya, bukan masalah yang dikaji berdasarkan masalah ekonomi atau tata pergaulan atau pemerintahan. Hasil dari dikajinya masalah yang dihadapi umat manusia itu karena masalah itu membutuhkan hukum Allah yang akan diamalkan dan diimplementasikan. Misalnya masalah produksi, bukan dipelajari semata-mata hanya masalah ekonomi saja, namun wajib untuk diketahui jalan yang paling afdhol untuk proses peningkatan produksi dan kuantitas keuntungan yang dihasilkan dari produksi. Konsekuensinya, mestilah bagi kaum muslimin yang telah dibebani taklif syariah dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan produksi itu untuk tetap komitmen dengan segenap hukum syariah Islam. Kaum muslimin juga mesti memperhatikan dalam aktivitasnya (sebelum aktivitas tersebut dikerjakan) berbagai jalan yang sesuai hukum syariah dalam pengembangan harta untuk selanjutnya dijalankan dalam hidupnya serta mengetahui berbagai jalan yang tidak selaras dengan hukum syariah sehingga kaum muslimin dapat menjauhi aktivitas tersebut sejauh-jauhnya
Demikian juga masalah perceraian, tidaklah masalah perceraian itu dipandang semata-mata akan mengakibatkan hancurnya keluarga atau meningkatnya kriminalitas (karena broken home), akan tetapi dikaji di atas satu landasan yaitu perceraian itu adalah perbuatan yang wajib diketahui apa-apa yang akan diakibatkan oleh perceraian tersebut berupa hak-hak (misal pengasuhan anak, dll) dan berbagai kewajiban sehingga dijalankan sebagaimana yang Allah Ta'alaa perintahkan.
مفاهيم النهضة الإسلامية لنجاح يوسف السباتين ص. 154-155