Cinta Allah Cinta Rasulullaah صلى الله عليه و سلم
Yurifa Iqbal
إن الله سبحانه ربط محبته بطاعة رسوله
Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci mengaitkan cinta pada-NYA dengan ketaatan kepada Rasulullaah صلى الله عليه و سلم
Hal ini dapat kita ketahui dari firman Allah dalam Al Quran surat Ali Imron ayat 31
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku (Muhammad صلى الله عليه و سلم), maka Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allah Maha Mengampuni dan Maha Penyayang
di dalam kitab تيسير الكريم الرحمن في تفسير كلام المنان halaman 133, Syaikh Abdur Rahman bin Nashir As Sa'diy menafsirkan ayat ini
وهذه الآية فيها وجوب محبة الله، وعلاماتها، ونتيجتها، وثمراتها، فقال { قل إن كنتم تحبون الله } أي: ادعيتم هذه المرتبة العالية، والرتبة التي ليس فوقها رتبة فلا يكفي فيها مجرد الدعوى، بل لابد من الصدق فيها، وعلامة الصدق اتباع رسوله صلى الله عليه وسلم في جميع أحواله، في أقواله وأفعاله، في أصول الدين وفروعه، في الظاهر والباطن، فمن اتبع الرسول دل على صدق دعواه محبة الله تعالى، وأحبه الله وغفر له ذنبه، ورحمه وسدده في جميع حركاته وسكناته، ومن لم يتبع الرسول فليس محبا لله تعالى، لأن محبته لله توجب له اتباع رسوله، فما لم يوجد ذلك دل على عدمها وأنه كاذب إن ادعاها، مع أنها على تقدير وجودها غير نافعة بدون شرطها، وبهذه الآية يوزن جميع الخلق، فعلى حسب حظهم من اتباع الرسول يكون إيمانهم وحبهم لله، وما نقص من ذلك نقص.
dalam ayat ini mengandung wajibnya mencintai Allah, tandanya, hasilnya, dan buahnya, maka perkataan Allah : jika kalian mencintai Allah yaitu kalian mengklaim kedudukan yang tinggi dan derajat yang tidak ada lagi derajat yang lebih tinggi darinya, maka tidak cukup klaim semata, bahkan harus jujur di dalamnya, dan tanda jujurnya adalah mengikuti Rasulullaah صلى الله عليه و سلم dalam seluruh keadaannya, dalam perkataannya, perbuatannya, dalam pokok-pokok agama beserta cabang-cabangnya, dalam perkara yang zhohir dan bathin, maka barangsiapa yang mengikuti Rasulullaah, maka hal itu menunjukkan jujurnya klaim mencintai Allah Ta'alaa, dan Allah mencintainya serta mengampuni dosanya, memandunya dalam semua gerak dan diamnya, dan barangsiapa yang tidak mengikuti Rasulullaah صلى الله عليه و سلم maka dia tidaklah mencintai Allah, karena cintanya pada Allah mengharuskannya ittiba' (mengikuti) Rasul-NYA, maka apa-apa yang tidak ada hal tersebut padanya, menunjukkan ketiadaan cinta, dan sungguh dia berdusta jika dia mengklaim cinta, meskipun cinta tersebut diperkirakan atau diduga ada, tidaklah bermanfaat tanpa adanya syarat yang mengharuskan cinta tersebut, maka dengan ayat ini dibawalah seluruh makhluq, sesuai dengan bagian mereka berupa ittiba' Rasulullaah صلى الله عليه و سلم kepada Iman dan Cinta mereka kepada Allah, dan apa-apa yang kurang dari ittiba' Rasulullaah صلى الله عليه و سلم, berkurang juga cintanya pada Allah.
وهذه الآية الكريمة تمنع
المسلمين أن يحدثوا أي حدث في الدين، وتلزمهم بإفراد اتباع الرسول صلى الله عليه و سلم في الدين
dan ayat yang mulia ini mencegah kaum muslimin untuk berbuat bid'ah dalam agama dan ayat ini juga mewajibkan kaum muslimin untuk ittiba' khusus hanya kepada Rasulullaah صلى الله عليه و سلم dalam agama
وهذه الآية الكريمة تجعل ما بدأ به الدين يجب أن يكون على ما ينتهي عليه، أي أن آخره كأوله، وأوله كآخره،، وتعني أن نكون على طريقة فهم الإسلام ذاتها التي كانت زمن الرسول الكريم وصحابته الميامين.
dan ayat yang mulia ini menjadikan apa-apa yang agama mulai pertama kali dengannya, wajib menjadikan akhirnya sebagaimana mulanya, yakni akhir agama sebagaimana awalnya, dan awal agama sebagaimana akhirnya, dan berarti kita harus berada diatas thoriqoh/metode memahami Islam esensinya yang ada pada zaman Rasulullaah صلى الله عليه و سلم yang mulia dan juga para sahabatnya yang diberkahi.
نسأل الله السلامة و العافية
والله المستعان
و الله أعلم بالصواب