Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Wanita Muslimah Memakai Celana Panjang Ketika Sholat



Yurifa Iqbal

Dalam kesehariannya, para wanita muslimah ketika mengerjakan sholat senantiasa menggunakan mukena untuk menutup auratnya. Adapun aurat wanita ketika sholat adalah sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Al Fiqhu Al Manhajiyyu ala Madzhabil Imam Asy Syafii karya Syaikh Mushthafa Dib Al Bugho dan kawan-kawan pada juz 1 halaman 125

وحدودها بالنسبة للمرأة : كل البدن ما عدا الوجه والكفين، فيجب أن لا يبدو شئ مما عدا ذلك في الصلاة.

batas-batas aurat bagi wanita muslimah adalah : seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan, maka wajib untuk tidak terlihat sedikitpun kecuali wajah dan kedua telapak tangannya saat menunaikan sholat.

Lalu bagaimana jika wanita muslimah menggunakan celana panjang ketika menunaikan sholat?

Di dalam kitab Ianah Ath Tholibin karya Syaikh Al Allamah Abu Bakar Syatha Ad Dimyathi juz 1 halaman 221 cetakan Dar Al Kutub Al Islamiyyah dijelaskan

ويكفي ما يحكي لحجم الأعضاء أي ويكفي جرم يدرك الناس منه قدر الأعضاء كسراويل ضيقة لكنه خلاف الأولى أي للرجل وأما المرأة والخنثى فيكره لهما

dan mencukupi apa-apa (pakaian) yang menampakkan bentuk ukuran tubuh yakni cukup untuk tubuh pakaian yang orang bisa melihat bentuk/ukuran tubuhnya seperti ketika memakai celana panjang yang sempit/ketat, akan tetapi hukumnya khilaf al aula bagi laki-laki dan bagi wanita serta orang yang berkelamin ganda hukumnya adalah makruh.

Jadi dari keterangan tersebut jika wanita muslimah memakai celana panjang yang sempit atau ketat ketika menunaikan sholat hukumnya adalah makruh.

Kemudian ada penjelasan berupa fatwa dari Syaikh Nuh Ali Salman dari Dar Al Ifta yang terkait dengan hukum wanita menggunakan celana panjang dan blues baju perempuan dalam sholat, berikut link dan isi fatwanya :


السؤال :

ما حكم صلاة المرأة بالبنطلون والبلوزة الساترين للعورة؟

pertanyaan, apa hukum sholat wanita yang memakai celana panjang dan blues baju perempuan yang menutup aurat?

الجواب :

jawaban

هنا فرق بين صحة الصلاة وبين مراعاة آداب الصلاة، وشرط صحة الصلاة ستر العورة. وعورة المرأة في الصلاة كل بدنها إلا الوجه والكفين. والستر معناه: تغطية ما يُعدُّ عورة من الجسم بحيث لا يظهر لون البشرة؛ أي الجلد.

disini ada perbedaan antara sahnya sholat dengan memperhatikan adab-adab sholat, syarat sah sholat adalah menutup aurat, dan aurat wanita dalam sholat adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan telapak tangan, dan makna satr adalah menutup apa-apa yang dianggap aurat pada tubuh dimana tidak tampak warna kulit luarnya, yakni kulitnya

وبناءً على هذا فالمرأة إذا صلَّت بالبنطلون والبلوزة وقد سترت رأسها وقدميها ولم يظهر إلا وجهها وكفاها فالصلاة صحيحة، ولكنّ هذا اللباس ينافي آداب الصلاة؛ لأنه يصف حجم العورة، وقد قال الله تعالى: (يَا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ) الأعراف/31. والمراد بالمسجد: الصلاة.

dan berdasarkan hal ini maka wanita jika dia sholat dengan memakai celana panjang dan blues baju perempuan dan dia betul-betul telah menutup kepala dan kedua kakinya serta tidak tampak pada dirinya kecuali wajah dan telapak tangan, maka sholatnya sah, akan tetapi pakaian seperti ini bertentangan dengan adab-adab sholat karena menggambarkan bentuk ukuran tubuh dan aurat, dan Allah telah berfirman dalam Al Quran surat Al 'Araf ayat 31 : Wahai Bani Adam, pakailah oleh kalian pakaian yang bagus ketika masuk Masjid untuk Sholat, yang dimaksud Masjid di ayat ini adalah Sholat

فينبغي للمسلم أن يلبس الثياب المحتشمة عند الصلاة، وينبغي للمسلمة أن تتخذ لباساً خاصاً للصلاة يناسب اهتمامها بالصلاة، نعم لو لم تجد المرأة إلا هذا اللباس تصلِّي به فإن الله تبارك وتعالى لا يكلِّف نفساً إلا وسعها، هذا فيما يتعلَّق بصحَّة الصلاة.

maka selayaknya bagi seorang muslim untuk memakai pakaian yang terhormat ketika sholat, dan selayaknya bagi muslimah untuk menjadikan pakaian khusus untuk sholat yang cocok dan sesuai serta perlu mendapat perhatian ketika menunaikan sholat, benar jika wanita muslimah tadi tidak mendapatkan pakaian yang sesuai kecuali hanya pakaian itu (celana panjang dan blues) maka dia menunaikan sholat dengan pakaian tersebut karena sesungguhnya Allah tidak membebani seseorang di luar kesanggupannya, ini yang berkaitan dengan sahnya sholat.

وأما خروجها بهذا اللباس خارج المنزل، والظهور به أمام الرجال الأجانب فلا يجوز؛ لأن شرط اللباس الذي تظهر به المرأة أمام الأجانب أن يكون ساتراً للعورة غير شفّاف ولا ضيِّق يصف العورة.

adapun wanita keluar rumah dengan pakaian seperti tadi dan terlihat di depan laki-laki asing, maka tidak boleh, karena syarat pakaian yang boleh dipakai wanita di depan laki-laki asing adalah pakaian yang menutup aurat, tidak tipis, tidak transparan, tidak sempit yang akan menggambarkan aurat wanita tersebut.

"فتاوى الشيخ نوح علي سلمان" (فتاوى الصلاة/ فتوى رقم/78)

Demikianlah penjelasan terkait dengan hal ini.

والله تعالى أعلم بالصواب