Berjamaah Dalam Dakwah Perspektif Surat Ali Imron ayat 104
Yurifa Iqbal, S.Si.
Allah Subhaanahu wa Ta'alaa berfirman dalam Al Quran yang mulia,
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ( آل عمران ١٠٤)
dan hendaklah ada sebagian umat dari kalian yang menyeru pada kebaikan menyeru pada yang makruf & melarang dari yang mungkar & merekalah orang-orang yang beruntung
Dalam pembahasan ilmu Nahwu, ayat yang mulia ini diawali dengan huruf لام الأمر (lam perintah) sebagai kata perintah, menjazmkan fiil mudhori setelahnya (aslinya تكون, dihapus huruf و karena bertemunya 2 sukun) yang tanda jazm nya adalah sukun
Berangkat dari ayat yang mulia ini, maka disyariatkan untuk membentuk kelompok yang mana kelompok tersebut beraktivitas untuk mendakwahkan Islam, serta beramar makruf nahi mungkar. Syaikh Muhammad Ali Ash Shobuni dalam kitab nya Sofwatut Tafaasir jilid 1 halaman 221 menjelaskan:
ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير أي ولتقم منكم طائفة للدعوة إلى الله
dan hendaklah ada segolongan umat dari kalian yang menyeru pada kebaikan tafsirnya adalah dan dirikanlah kelompok diantara kalian yang melakukan aktivitas dakwah kepada Allah. Dalam Tafsir Al Jalalain Al Muyassar halaman 63, الخير sendiri tafsirnya adalah الإسلام
Sementara itu, Imam Ath Thobari dalam tafsirnya juz 2 halaman 300 menjelaskan bahwa umat yang dimaksud oleh ayat itu adalah jamaah yang mendakwahkan Islam dan seluruh syariat yang telah Allah syariatkan untuk hamba-hamba-NYA, jamaah tersebut juga melakukan aktivitas memerintahkan manusia untuk meneladani Rasulullaah Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallaama dan agama yang dibawa Rasul-NYA, serta melarang dari kekufuran pada Allah dan mendustai Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallaama dan apa aja yang datang dari Allah, jamaah tersebut berjuang dengan tangan serta anggota tubuh mereka sampai mereka tunduk yang ditandai dengan ketaatan.
Dr Wahbah Az Zuhaili dalam kitabnya At Tafsir Al Wajiz 'Ala Hamisyi Al Quran Al Karim halaman 64 pun berpendapat bahwa kelompok tersebut haruslah melakukan kewajiban dakwah dengan cara mengajarkan serta menunjuki umat kepada amal kebaikan dunianya dan akhiratnya, memeritahkan pada yang makruf, dan melarang dari yang mungkar, dimana berdirinya kelompok tersebut adalah untuk menunaikan aktivitas yang penting tersebut.
Mufasirin lainnya seperti Imam Asy Syaukanie dalam tafsirnya kitab Fathul Qadir juz 1 halaman 605 mengatakan bahwa ayat ini adalah dalil wajibnya aktivitas amar makruf nahi mungkar dan kewajiban tersebut kokoh dengan dalil Al Qur'an dan As Sunnah serta kewajiban tersebut adalah kewajiban syariat yang paling agung.
وأولئك هم المفلحون أي هم الفائزون
dan merekalah orang-orang yang beruntung dalam Sofwatut Tafaasir yaitu mereka adalah orang-orang yang menang. Dr Wahbah Az Zuhaili dalam At Tafsir Al Wajiz Ala Haamisy Al Quran Al Kariim juga menjelaskan bahwa mereka yang tergabung dalam jamaah atau kelompok tersebut adalah orang-orang yang dikhususkan dengan keberhasilan meraih ridho Allah dan surga-NYA.
Berdasarkan hal ini, maka adalah suatu hal yang penting untuk mendirikan kelompok atau jamaah dakwah diantara kaum muslimin yakni jamaah dakwah mutakattilah untuk menunaikan kewajiban dakwah serta amar makruf nahi mungkar yang disebutkan dalam ayat tersebut. Jamaah dakwah tersebut haruslah terikat dengan Islam secara totalitas, dimana para anggotanya diikat dengan aqidah Islam serta hukum syara' yang terpancar dari aqidah Islam tersebut, serta tsaqafah Islam yang dengannya akan para anggotanya akan berdakwah serta beramar makruf nahi mungkar untuk meraih ridho Allah.
balaghoh dari ayat tersebut *(البلاغة)* :
ويأمرون بالمعروف و ينهون عن المنكر فيه من المحسنات البديعة ما يسمى بالمقابلة
ayat ini masuk dalam bab ilmu badi' dimana terkandung unsur pertentangan kelompok kata-kata yang memberikan keindahan *(محسنات)*، yang dinamakan dengan *المقابلة*. kelompok kata tersebut adalah (يأمرون - بالمعروف) X (ينهون -عن المنكر)
وأولئك هم المفلحون فيه قصر صفة على موصوف حيث قصر الفلاح عليهم dalam ayat ini juga terdapat unsur ilmu maaniy yaitu qashr sifah ala maushuf yaitu, penekanan, penegasan sifat kemenangan atas jamaah yang beraktivitas dakwah serta amar makruf nahi mungkar
يدعون إلى الخير فيه الإيجاز بالحذف، حذف المفعول به يعني الناس
terdapat uslub maaniy yang lain yaitu al ijaaz, lebih khusus ijaz bil hadzfi dimana ada kata yang dibuang yaitu kata الناس setelah kata يدعون
Allah Subhaanahu wa Ta'alaa berfirman dalam Al Quran yang mulia,
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ( آل عمران ١٠٤)
dan hendaklah ada sebagian umat dari kalian yang menyeru pada kebaikan menyeru pada yang makruf & melarang dari yang mungkar & merekalah orang-orang yang beruntung
Dalam pembahasan ilmu Nahwu, ayat yang mulia ini diawali dengan huruf لام الأمر (lam perintah) sebagai kata perintah, menjazmkan fiil mudhori setelahnya (aslinya تكون, dihapus huruf و karena bertemunya 2 sukun) yang tanda jazm nya adalah sukun
Berangkat dari ayat yang mulia ini, maka disyariatkan untuk membentuk kelompok yang mana kelompok tersebut beraktivitas untuk mendakwahkan Islam, serta beramar makruf nahi mungkar. Syaikh Muhammad Ali Ash Shobuni dalam kitab nya Sofwatut Tafaasir jilid 1 halaman 221 menjelaskan:
ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير أي ولتقم منكم طائفة للدعوة إلى الله
dan hendaklah ada segolongan umat dari kalian yang menyeru pada kebaikan tafsirnya adalah dan dirikanlah kelompok diantara kalian yang melakukan aktivitas dakwah kepada Allah. Dalam Tafsir Al Jalalain Al Muyassar halaman 63, الخير sendiri tafsirnya adalah الإسلام
Sementara itu, Imam Ath Thobari dalam tafsirnya juz 2 halaman 300 menjelaskan bahwa umat yang dimaksud oleh ayat itu adalah jamaah yang mendakwahkan Islam dan seluruh syariat yang telah Allah syariatkan untuk hamba-hamba-NYA, jamaah tersebut juga melakukan aktivitas memerintahkan manusia untuk meneladani Rasulullaah Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallaama dan agama yang dibawa Rasul-NYA, serta melarang dari kekufuran pada Allah dan mendustai Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallaama dan apa aja yang datang dari Allah, jamaah tersebut berjuang dengan tangan serta anggota tubuh mereka sampai mereka tunduk yang ditandai dengan ketaatan.
Dr Wahbah Az Zuhaili dalam kitabnya At Tafsir Al Wajiz 'Ala Hamisyi Al Quran Al Karim halaman 64 pun berpendapat bahwa kelompok tersebut haruslah melakukan kewajiban dakwah dengan cara mengajarkan serta menunjuki umat kepada amal kebaikan dunianya dan akhiratnya, memeritahkan pada yang makruf, dan melarang dari yang mungkar, dimana berdirinya kelompok tersebut adalah untuk menunaikan aktivitas yang penting tersebut.
Mufasirin lainnya seperti Imam Asy Syaukanie dalam tafsirnya kitab Fathul Qadir juz 1 halaman 605 mengatakan bahwa ayat ini adalah dalil wajibnya aktivitas amar makruf nahi mungkar dan kewajiban tersebut kokoh dengan dalil Al Qur'an dan As Sunnah serta kewajiban tersebut adalah kewajiban syariat yang paling agung.
وأولئك هم المفلحون أي هم الفائزون
dan merekalah orang-orang yang beruntung dalam Sofwatut Tafaasir yaitu mereka adalah orang-orang yang menang. Dr Wahbah Az Zuhaili dalam At Tafsir Al Wajiz Ala Haamisy Al Quran Al Kariim juga menjelaskan bahwa mereka yang tergabung dalam jamaah atau kelompok tersebut adalah orang-orang yang dikhususkan dengan keberhasilan meraih ridho Allah dan surga-NYA.
Berdasarkan hal ini, maka adalah suatu hal yang penting untuk mendirikan kelompok atau jamaah dakwah diantara kaum muslimin yakni jamaah dakwah mutakattilah untuk menunaikan kewajiban dakwah serta amar makruf nahi mungkar yang disebutkan dalam ayat tersebut. Jamaah dakwah tersebut haruslah terikat dengan Islam secara totalitas, dimana para anggotanya diikat dengan aqidah Islam serta hukum syara' yang terpancar dari aqidah Islam tersebut, serta tsaqafah Islam yang dengannya akan para anggotanya akan berdakwah serta beramar makruf nahi mungkar untuk meraih ridho Allah.
balaghoh dari ayat tersebut *(البلاغة)* :
ويأمرون بالمعروف و ينهون عن المنكر فيه من المحسنات البديعة ما يسمى بالمقابلة
ayat ini masuk dalam bab ilmu badi' dimana terkandung unsur pertentangan kelompok kata-kata yang memberikan keindahan *(محسنات)*، yang dinamakan dengan *المقابلة*. kelompok kata tersebut adalah (يأمرون - بالمعروف) X (ينهون -عن المنكر)
وأولئك هم المفلحون فيه قصر صفة على موصوف حيث قصر الفلاح عليهم dalam ayat ini juga terdapat unsur ilmu maaniy yaitu qashr sifah ala maushuf yaitu, penekanan, penegasan sifat kemenangan atas jamaah yang beraktivitas dakwah serta amar makruf nahi mungkar
يدعون إلى الخير فيه الإيجاز بالحذف، حذف المفعول به يعني الناس
terdapat uslub maaniy yang lain yaitu al ijaaz, lebih khusus ijaz bil hadzfi dimana ada kata yang dibuang yaitu kata الناس setelah kata يدعون